Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Survive

Gambar
Aku lahir bukan di pangkuan yang paling hangat, tumbuh di tengah dinding yang lebih sering bergema marah daripada doa. Tak semua rumah berarti pulang, tak semua keluarga berarti tempat bersandar. Dan aku belajar terlalu cepat bahwa kadang, menjadi diri sendiri berarti harus menentang mereka yang seharusnya memeluk. Aku pernah menyembunyikan mimpi di balik lemari yang penuh suara larangan, pernah menangis diam-diam karena tak ada satu pun yang percaya aku bisa. Tapi aku tetap hidup. Bukan karena mereka mendukungku, melainkan karena aku tak punya pilihan selain tetap melangkah—meski ditolak di langkah pertama. Aku tahu… Mereka ingin aku menjadi seperti harapan mereka. Tapi bagaimana mungkin aku menjadi siapa pun, jika menjadi diriku sendiri saja sudah terasa salah? Dan jika hari ini aku terlihat baik-baik saja, itu bukan karena tak ada luka— tapi karena aku terbiasa berdarah tanpa satu pun yang peduli bertanya: “Kabarmu bagaimana?”