Flasback
Menjadi seorang mahasiswa umumnya merupakan suatu keinginan semua individu. Banyak sekali rintangan, tantangan dan hambatan untuk mencapai dititik itu (mahasiswa). Pertama mulai dari restu orang tua yang walaupun tidak semua orang tua adalah tipe orang tua yang open minded, maybe sebagian orang tua ada yang menyetujui dan ada yang tidak sepakat untuk anaknya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi entah karena beban finansial atau hal lainnya. bahkan delima nya ada orang tua yang keduanya sama sama mendukung untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi ironisnya sebagian seorang anak dituntut untuk sebuah pilihan prodi (program studi) yang dia ambil harus sesuai yang orang tua mereka minta (contohnya mereka menuntut untuk mengambil prodi ilmu hukumlah psikolog dll), padahal fashion dan bakat seorang anak bukan ditentukan dari apa yang orang tua mereka inginkan melainkan sesuai dengan bakat dan fashion anak itu sendiri..
Kedua seleksi pemberkasan pendaftaran. Tahap ini merupakan tahap kedua setelah drama orang tua. Sebagian anak sangat beruntung jika ia mempunyai pendamping (orang tua, kakak, tante, om dll) yang sama sama saling membantu untuk mempersiapkan berkas berkas yang harus dikumpulkan sebagai syarat pendaftaran ke perguruan tinggi, tetapi disisi lain ada anak yang dia harus berjuang sendirian untuk mendapatkan gelar sebagai seorang mahasiswa, dari mulai pemberkasan, seleksi, wawancara dan lain sebagainya.. Menurut saya anak2 yang berjuang sendiri tanpa dibantu keluarga sodara dan lain lain kadang mereka sangat tidak apa apa dan baik baik saja, kadang yang mereka inginkan hanya bagaimana orang orang disekitar menghargai perjuangan dia, se survive apa dia untuk mendapatkan yang menjadi tujuan dia. Banyak orang lupa untuk menghargai hal hal seperti itu, memang sepele tetapi sepele apapun sesuatu tetap harus hargai sebagai sebuah bentuk penghargaan.Masih banyak sekali tantangan tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai dititik yang kita inginkan.. Apapun itu cobalah untuk menikmati setiap proses yang kamu lalui sekecil apapun itu, karena perubahan sekecil 1% pun akan sangat berdampak dikemudian hari.. Kalo kata James clear dalam bukunya "Atomic Habits" Mengubah kebiasaan buruk sama halnya dengan merobohkan pohon beringin didalam diri kita, sebaliknya membangun kebiasaan baik sama seperti merawat tanaman bunga yang sangat sensitif setiap hari.Perubahan sekecil apapun proses sekecil apapun kalau itu konsisten akan sangat berdampak dikemudian hari.

Komentar
Posting Komentar