Hilang
Hari ini aku merasa benar-benar kehilangan arah. Bukan karena sesuatu yang besar sedang terjadi, tapi justru karena segalanya terasa kosong. Aku bangun dengan perasaan hampa, dan sepanjang hari berjalan seolah aku hanya menjalankan rutinitas tanpa jiwa. Seperti tubuhku bergerak, tapi pikiranku terjebak di tempat lain—di ruang gelap yang aku sendiri pun nggak paham sepenuhnya.
Satu hal yang sangat terasa hari ini adalah kesendirian. Bukan cuma sendiri secara fisik, tapi kesepian yang menyentuh hati paling dalam. Aku sadar… aku nggak punya siapa-siapa. Nggak ada keluarga yang bisa aku ajak bicara dari hati ke hati, nggak ada teman yang benar-benar paham, apalagi sahabat yang tahu isi pikiranku tanpa aku perlu banyak bicara. Pacar? Bahkan itu pun hanya bayangan yang nggak pernah ada dalam hidupku.
Lucu ya, selama ini aku hidup di antara orang-orang. Aku pernah tertawa bareng, ngobrol, bercanda, bahkan sesekali bercerita. Tapi ternyata, semua itu nggak benar-benar membuatku merasa "terlihat". Aku tetap sendirian. Nggak ada satu pun yang tahu apa yang sedang aku rasakan. Mereka lihat senyumku, tapi mereka nggak tahu berapa kali aku menangis dalam diam. Mereka dengar suaraku, tapi nggak tahu berapa banyak hal yang ingin aku teriakkan tapi selalu aku tahan.
Aku hancur. Tapi kehancuranku sunyi. Aku nggak bisa menunjukkannya, karena aku sendiri pun nggak tahu harus mulai dari mana. Kadang aku berharap ada seseorang yang cukup peka untuk melihat luka yang nggak terlihat ini. Tapi kenyataannya, nggak ada. Yang tahu betapa berantakan dan sedalam apa lukaku… hanya aku sendiri.
Aku lelah. Lelah berpura-pura kuat. Lelah selalu jadi orang yang baik-baik saja di mata orang lain. Tapi kalau aku menyerah, kalau aku berhenti, apa ada yang akan peduli? Apa ada yang akan benar-benar mencariku?
Hari ini aku menulis ini bukan untuk mengeluh. Aku cuma butuh tempat untuk jujur. Tempat di mana aku bisa melepaskan semua beban ini walau hanya lewat kata-kata. Karena kalau aku terus menyimpannya sendiri, aku takut suatu hari aku benar-benar nggak bisa menahannya lagi.
Untuk diriku sendiri: terima kasih karena masih bertahan. Aku tahu ini berat, aku tahu kamu capek, tapi kamu masih di sini. Dan itu sesuatu yang layak untuk dihargai, meski nggak ada orang lain yang melihatnya.

Komentar
Posting Komentar